Asosiasi Driver online (ADO)

Curas, Curat, Curanmor Kian Brutal di Palembang – Asrul Indrawan Serukan Polisi Bergerak Cepat

5
×

Curas, Curat, Curanmor Kian Brutal di Palembang – Asrul Indrawan Serukan Polisi Bergerak Cepat

Sebarkan artikel ini

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, Di tengah meningkatnya kasus kejahatan jalanan di Kota Palembang, sosok Muhammad Asrul Indrawan, Ketua DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan, tampil sebagai suara keberanian yang mewakili ribuan pengemudi online yang kini hidup dalam ketakutan.

Fenomena maraknya aksi Curas, Curat, dan Curanmor — atau yang dikenal sebagai “3C”telah menciptakan keresahan besar, terutama di kalangan para pekerja transportasi daring yang setiap harinya menggantungkan hidup di jalanan.

Bagi para driver online, jalanan yang dulunya menjadi ladang rezeki kini berubah menjadi ruang penuh ancaman. Banyak di antara mereka membatasi jam operasional dan menolak orderan malam hari demi keselamatan.

“Kami tidak bisa bekerja dengan tenang. Setiap kali ada orderan malam, jantung rasanya berdebar-debar. Bukan cuma motor yang terancam hilang, tapi nyawa kami juga,” ujar, Yanto seorang pengemudi

“Kejadian perampasan motor sering terjadi, dan pelaku tidak segan melukai korban.” ujarnya.

Situasi mencekam ini membuat pendapatan driver online menurun drastis. Namun di tengah rasa takut dan keresahan itu, muncul sosok Muhammad Asrul Indrawan yang berani mengorganisasi dan menyuarakan keresahan rekan-rekannya.

Sebagai Ketua DPD ADO Sumsel, Asrul Indrawan memimpin langsung aksi damai ratusan driver online di Palembang. Dengan suara tegas dan lantang, ia menegaskan bahwa para pengemudi tidak boleh terus-menerus menjadi korban dan harus mendapat perlindungan yang layak dari negara.

“Keamanan adalah hak dasar setiap warga negara, termasuk para pengemudi online yang mencari nafkah di jalanan,” tegas Asrul saat menyampaikan orasi di hadapan rekan-rekannya. Kamis (9/10/2025).

“Kami, keluarga besar ADO Sumsel, tidak akan tinggal diam melihat rekan-rekan kami terus menjadi korban.” ucapnya.

Aksi solidaritas ini bukan sekadar bentuk protes, tapi juga tindakan nyata dukungan terhadap kepolisian agar menindak tegas para pelaku 3C yang kian merajalela di jalanan Kota Palembang.

“Hari ini kami datang bukan untuk melawan, tapi untuk mendukung aparat kepolisian agar bergerak lebih cepat, tegas, dan terukur. Kami ingin Polda Sumsel bersama Polrestabes Palembang benar-benar hadir di tengah keresahan masyarakat,” ujar Asrul.

Lebih jauh, Asrul Indrawan menyampaikan komitmen komunitas driver online untuk berkolaborasi aktif dengan pihak kepolisian. Ia menilai, sinergi masyarakat dengan aparat adalah kunci dalam menekan angka kriminalitas.

“Kami siap membantu memberikan data dan informasi tentang titik-titik rawan kejahatan. Kami yang di lapangan tahu di mana lokasi-lokasi itu. Kalau kerja sama ini diperkuat, para ‘raja’ kejahatan jalanan ini bisa segera dihentikan,” ujarnya optimistis.

Menurut Asrul, aksi damai yang mereka gelar bukan semata-mata untuk menuntut, tapi juga sebagai bentuk partisipasi sosial agar keamanan di Kota Palembang dapat kembali pulih. Ia berharap langkah mereka dapat menjadi dorongan bagi semua pihak untuk tidak apatis terhadap kondisi keamanan saat ini.

“Kami hanya ingin bisa bekerja mencari nafkah tanpa rasa takut. Kami percaya, dengan kerja sama yang kuat antara ADO dan aparat kepolisian, rasa aman itu bisa kembali,” tambahnya.

Aksi solidaritas yang dipimpin Asrul tersebut mendapat sambutan positif dari pihak kepolisian. Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H. melalui Kabid Humas Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K., M.H., memberikan apresiasi atas inisiatif ADO Sumsel dalam membantu menjaga keamanan.

“Polda Sumsel mengapresiasi ADO Sumsel atas peran mereka dalam memonitor kasus 3C dan memberikan informasi lapangan kepada Polri. Kolaborasi seperti ini sangat penting agar penanganan kejahatan bisa lebih cepat dan tepat,” ujar Kombes Nandang.

Ia juga mengajak ADO Sumsel untuk terus menjadi mitra Kamtibmas yang aktif dan patuh hukum.

“Kami berharap komunitas ADO dapat menjadi pelopor dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas. Sinergi antara masyarakat dan aparat sangat dibutuhkan agar keamanan dan ketertiban di Sumatera Selatan tetap terjaga,” tambahnya.

Aksi yang dipimpin Muhammad Asrul Indrawan hari ini menjadi simbol bahwa para pekerja transportasi online tidak lagi ingin menjadi korban yang diam. Di tengah maraknya kriminalitas jalanan, Asrul menjadi wajah perjuangan komunitas yang menuntut hak dasar: rasa aman.

“Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus bersuara agar semua rekan driver bisa bekerja dengan tenang, tanpa harus takut kehilangan motor, bahkan nyawa,” tutup Asrul dengan tegas. (WNA)