Tak Berkategori

Akibat Jalan Bergelombang, Tiga Bulan Terakhir 90 Lakalantas, 23 Nyawa Melayang di Banyuasin

4
×

Akibat Jalan Bergelombang, Tiga Bulan Terakhir 90 Lakalantas, 23 Nyawa Melayang di Banyuasin

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

 

BANYUASIN,SUMSEL JARRAKPOS.COM. – Kondisi jalan Palembang–Betung di Kabupaten Banyuasin benar-benar memprihatinkan. Dalam tiga bulan terakhir saja, tercatat 90 kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dengan 23 orang meninggal dunia.

Data ini disampaikan Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prasetowo melalui Kasat Lantas AKP Suwandi, SH. Menurutnya, dari 90 kasus tersebut, selain korban meninggal, 19 orang mengalami luka berat dan 79 lainnya luka ringan.

“Sebagian besar kecelakaan dipicu kondisi jalan bergelombang dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas,” kata Suwandi, Sabtu (21/9/2025).

Kasat Lantas menegaskan, mayoritas kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua. “Banyak korban jatuh sendiri karena jalan bergelombang. Meski sudah ada himbauan dan baliho peringatan, tetap saja masih banyak yang kurang hati-hati,” ujarnya.

Ironisnya, permasalahan jalan rusak ini sebenarnya sudah berulang kali dibahas, bahkan sampai ke gedung DPRD Banyuasin. Dalam rapat dengar pendapat yang melibatkan Wakil Ketua II dan III DPRD, pimpinan komisi, Pemkab Banyuasin (PUPR dan Dishub), pengelola Tol Palembang-Betung (Waskita Karya dan Hutama Karya), aliansi pemuda HANTAM, PGK, HMI, HIMBA, Pemuda Tani HKTI, hingga elemen masyarakat pengguna jalan, semua pihak sudah sepakat mendesak pemerintah pusat dan DPR RI untuk segera memperbaiki jalan Palembang–Betung.

Namun hingga kini, nyawa terus melayang di ruas jalan ini. “Hampir setiap hari makan korban jiwa,” tegas Suwandi.

Masyarakat menilai kondisi ini bukan hanya soal kelalaian pengendara, tetapi juga cermin lambannya respons pemerintah pusat dalam menangani infrastruktur jalan nasional. Meski sudah ada komitmen moril maupun materil dari berbagai pihak, pemerintah pusat seolah tutup mata sementara masyarakat Banyuasin terus menjadi korban.(WT)