BANYUASIN,SUMEL JARRAKPOS.COM. – Optimisme menjadikan Banyuasin sebagai penghasil gabah terbesar di Indonesia terus digaungkan Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, S.H., M.H. Hal itu ditegaskan saat dirinya turun langsung memimpin panen padi IP 100 sekaligus melakukan tanam perdana IP 200 di Desa Srijaya, Kecamatan Rantau Bayur, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat lintas sektor, mulai dari perwakilan Kementerian Pertanian, DPRD Sumsel, Badan Pusat Statistik, hingga unsur Forkopimda Kabupaten Banyuasin.
Dalam sambutannya, Bupati Askolani menyampaikan kebanggaannya atas hasil panen yang melimpah. Menurutnya, produktivitas padi di Rantau Bayur menunjukkan peningkatan signifikan, dari rata-rata 5 ton per hektare menjadi 8–9 ton per hektare.
“Ini pencapaian yang luar biasa. Produksi kita meningkat hampir 40 persen. Artinya, dengan kerja bersama, Banyuasin memiliki peluang besar menjadi penghasil gabah nomor satu di Indonesia. Saat ini kita berada di posisi ketiga, namun luas sawah kita jauh lebih besar daripada Indramayu,” ujar Askolani.
Selain fokus pada peningkatan produksi, Bupati Askolani juga mengajak masyarakat memanfaatkan lahan sekitar persawahan untuk menanam sayur-mayur sebagai tambahan sumber pangan keluarga. Ia memastikan pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan, termasuk bantuan alat pertanian bagi kelompok tani yang membuka dan mengelola lahan baru.
“Banyuasin diberkahi lahan subur dan jaringan irigasi yang ditopang Sungai Musi. Kita harus manfaatkan potensi ini semaksimal mungkin. Pemerintah siap mendukung penuh petani dengan sarana produksi pertanian,” tambahnya.
Dengan strategi peningkatan intensitas tanam melalui program IP 200 dan pemanfaatan teknologi pertanian modern, Askolani optimistis Banyuasin tidak hanya mempertahankan posisi sebagai lumbung pangan Sumatera Selatan, tetapi juga mampu menyalip daerah lain untuk menjadi penghasil gabah nomor satu nasional.(TO)