PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Wisudawan S2 MIH UNSRI Periode Akademik 2024/2025, M Togar Rayditya, mengatakan Kesan menjadi wisudawan tercepat tentunya sangat mengharukan dan tidak menyangka bisa membuat keluarga, kerabat, dan juga diri sendiri bangga. Keberhasilan ini akan sulit dicapai tanpa semangat dan juga dukungan dari dosen pembimbing dan civitas akademika di Fakultas Hukum UNSRI.
Togar mengatakan selama menempuh pendidikan di Magister Ilmu Hukum UNSRI sangat seru dan banyak sekali jadwal yang harus diatur beserta tantangannya.
“Rasanya seru, bisa mendapatkan banyak ilmu dan perkembangan baru, suasana kuliah yang nyaman, disiplin, fasilitas lengkap, dan juga dosen yang berkompeten diberbagai bidang yang memberikan tantangan serta dukungan yang membangun diri.
Namun, tantangan utama seperti tugas yang cukup lumayan banyak sering diberikan dan mengharuskan mahasiswa harus pandai memanajemen waktu, manajemen emosional terkait tekanan pembelajaran, dan penentuan skala prioritas antara akademik, kehidupan pribadi, bahkan sekalipun prioritas pekerjaan,” ungkap togar
Ia juga berpesan untuk mahasiswa lainnya agar lebih meluangkan waktu bukan menyisakan waktu untuk mengikuti rangkaian perkuliahan.
“Yang pasti harus pandai dan cerdas dalam memanajemen waktu dan memilih skala prioritas. Pada semester 1 bahkan sebelum masuk S2 diusahakan sudah mengetahui materi apa yang akan diajukan untuk tesis, lalu dalam pola menyusun tesis, pintar-pintarlah melihat celah penelitian di era serba online dan banyaknya kemudahan akses buku ajar, carilah topik tidak terlalu menyusahkan karena harus turun offline ke lapangan,” ujarnya
Kemudian lakukanlah metode jemput bola, yakni jangan kita hanya menunggu instruksi dari dosen pembimbing, tetapi justru kita lah yang harus rajin jemput memulai inisiatif komunikasi, karena dosen pun kadang bisa lupa untuk memberi arahan maupun revisi pada mahasiswa/i dan sering-sering reminder dari memilki kewajiban kerja yang lain terutama pegawai dengan tugas tambahan seperti dosen yang termasuk ke jajaran pimpinan kampus.
Togar menambakan juga tips & trik kepada mahasiswa magister yang saat ini yang belum selesai atau proses sebagai mahasiswa awal untuk tidak takut berkomunikasi dan inisiatif kejar jemput bola, bahkan hal yang saya lakukan, saya selalu menjadi Ketua Kelas dari semester awal hingga koordinator untuk teman-teman Angkatan Magister Ilmu Hukum saya. Prioritas kita haurslah memang lulus tepat waktu, Jadi sebisa mungkin mengikuti perkuliahan dengan baik, mengumpulkan tugas sesuai arahan dosen, mendahulukan tugas daripada kegiatan yang kurang penting, rajin bimbingan, dan komunikasi yang baik dengan dosen.
“Komunikasi itu sangatlah penting, karena hal-hal yang tidak tersampaikan dengan benar dapat menimbulkan pemahaman yang berbeda antara mahasiswa dengan dosen sehingga berujung pada revisi. Jangan mudah putus asa dan jangan menghadapi kesulitan tesis sendiri, kesulitan yang dihadapi dapat dikomunikasikan kepada dosen pembimbing atau dosen yang diharapkan menjadi pembimbing tesis kelak yang pastinya sangat berkompeten untuk memberikan solusi,” jelasnya.
Kalau saya sendiri saat ini memimpin banyak organisasi dari tingkat kepemudaan, sosial, agama hingga kewirausahaan tingkat daerah dan nasional dengan tantangan sambil bekerja dan berwirausaha tentu jika kita hadapi dengan komitmen serta tanggungjawab semuanya akan terasa lebih ringan, sekalipun jadwal padat dan produktifitas dipertaruhkan diberbagai bidang pekerjaan. Kalo kata orang itu kita harus memilih “Karir yang tidak bisa digabungkan dengan percintaan. Ya, itulah biasanya yang terjadi, tapi tidak jika bisa saling menguatkan.