Budaya & Pariwisata

Banjir Garis: Ratusan Karya Lukis Ramaikan Gedung Kesenian Palembang

2
×

Banjir Garis: Ratusan Karya Lukis Ramaikan Gedung Kesenian Palembang

Sebarkan artikel ini

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, Dalam rangka memperingati Bulan Menggambar Nasional, Dewan Kesenian Palembang menggelar pameran lukisan , workshop, drawing, grafis, lomba menggambar dan mewarnai dengan tema Palembang #banjirgaris bertempat di Gedung Kesenian Palembang 21-25 Mei 2025.

Hadir Walikota Palembang diwakili Staff ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kemasyarakatan Kota Palembang M. Sadruddin Hadjar, Ketua Dewan Kesenian Palembang Muhammad Nasir, Ketua Pelaksana Rudi Maryanto dan tamu undangan lainnya.

Hadir juga dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Cahyo Sulistyaningsih, S.Sos., bersama Kepala Bidang Dokumentasi dan Publikasi Budaya Hj. Vinita Citra Karini, SE., M.Si., dan Kepala Seksi Taman Budaya Sriwijaya Mirzal Fadillah, SH.
Sekdin Kebudayaan Palembang, Septa Marus dan tampak hadir, juga Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Ekonomi & Kreatif Ibu Maulidia Ninik.

Staff ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kemasyarakatan Kota Palembang M. Sadruddin Hadjar mengatakan, Pemerintah Kota Palembang sangat menyambut baik kegiatan sore hari ini bulan menggambar.

“Kegiatan ini diikuti dari anak-anak sampai dewasa. Jadi mereka bisa mengeksplor keinginan, keterampilan mereka dalam hal menggambar. Selain itu, bisa dilihat di pameran ini hasil-hasil dari menggambar dari tingkat anak-anak, SMA dan orang tua, dan hasilnya semuanya bagus-bagus,” ujarnya.

Lebih lanjut Sadruddin mengatakan, dalam mendukung kesenian di Palembang, Pemkot Palembang menyiapkan gedung khusus untuk Dewan Kesenian Palembang.

“Gedung ini itu salah satu support dari pemerintah kota Palembang. Jadi kalau ada kegiatan, kalau ada pameran bisa dipakai yang berhubungan dengan seni dan budaya,” katanya.

“Harapan kami Dewan Kesenian Palembang ini bisa berkembang lebih pesat lagi. Kemudian lebih banyak peminat yang datang melihat karya seni dan budaya dari rekan pekerja seni di kota Palembang,” tambahnya.

Kegiatan ini sambung Sadruddin, akan dilaksanakan setiap tahun.

“Ini sudah memasuki tahun keempat. Kita berharap kegiatan seperti ini akan terus berlanjut di tahun yang akan datang,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Rudi Maryanto menambahkan, kegiatan ini digelar dalam rangka perayaan Bulan Menggambar Nasional.”Sebelumnya kita pernah mengadakan, dan ini sudah tahun ke-4,” ucapnya.

Lebih lanjut Rudi menuturkan, perayaan tahun ini pihaknya melibatkan lintas profesi, lintas komunitas.

“Jadi yang ikut di sini tidak hanya para pelukis yang profesional. Tapi juga teman-teman dari komunitas yang baru belajar melukis. Kemudian dari anak-anak, dari usia pensiunan untuk mengisi ruang kekosongan. Sehingga mereka melukis dan di situ juga kita tanamkan bahwa melukis ini bagian dari terapi kalau untuk para pensiunan,” paparnya.

Selain itu, sambung Rudi, kegiatan seperti ini untuk anak-anak muda itu menjadi nilai positif, daripada dia tawuran atau aksi vandalisme.

“Jadi di Bulan Menggambar Nasional ini merupakan wadah dari hal-hal yang positif terutama di bidang menggambar. Jadi kita berpesan ke anak-anak muda ke komunitas daripada mencoret jalanan lebih baik mencoret di buku gambar dan kita panjang di bulan menggambar nasional,” katanya.

“Disini kita bersatu bersama memadukan rasa saling bertukar informasi. Sehingga menjaring juga persaudaraan dari satu komunitas ke komunitas yang lain. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang seperti sekarang ini ada tawuran dan sebagainya. Apa yang harus diperebutkan. Jadi efeknya banyak sekali dari lintas komunitas dan lintas profesi ini,” bebernya.

Untuk pameran lukisan ini ,lanjut Rudi, ada sekitar 100 lukisan yang kita pamerkan dari 45 pelukis dari berbagai macam komunitas.

“Untuk lukisan ini banyak kategori dari bentuk realistik, naturalistik, figuratif. Kemudian ada yang abstrak, abstrak, jadi ada banyak sekali. Jadi ada beberapa tokoh ada beberapa masyarakat, beberapa seniman yang membuat drawing untuk dipublikasikan di Bulan Menggambar ini,” tuturnya.

Ketika ditanya awak media terkait antusias masyarakat, Rudi mengungkapkan, Antusias masyarakat di Palembang ini cukup antusias. Bahkan ada komunitas arsitektur merespon dunia menggambar ini, karena tidak mengenal status dan golongan akhirnya membentuk kelompok baru yang disebut yuk menggambar bareng. Sehingga mereka itu suka.

“Jadi sangat memungkinkan sekali bermunculan para perupa yang baru, karena kegemaran melukis yang baru. Jadi masyarakat sangat antusias di kota Palembang,” tandasnya.

Orasi Budaya Dr Erwan Suryanegara dalam orasi budayanya mengungkapkan bahwa kehadiran para perupa muda memberikan angin segar bagi pertumbuhan dan perkembangan seni rupa di Palembang dan di Sumsel khususnya.

Kedepan, dia berharap akan ada perguruan tinggi seni budaya yang bisa memback up dan menyerap lulusan sekolah menengah seni di Palembang, Sumsel.

Kegiatan ini sendiri digagas sanggar Kreya dan didukung oleh Dewan Kesenian Palembang (DKP), Dewan Kesenian Sumsel (DKSS), dan Forum Drawing Indonesia Sumsel.(*)