JAKARTA, SUMSELJARRAKPOS– Presiden Gebrakan Anti Narkotika Nusantara (GANN), Raden Ayu Dewi Gumay, mengecam keras konten kreator Willie Salim atas video hilangnya 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Ia menegaskan, konten tersebut bukan sekadar candaan, melainkan penghinaan terang-terangan terhadap masyarakat Palembang.
“Kami tidak akan tinggal diam! Nama baik Palembang diinjak-injak demi konten murahan! Ini pelecehan terhadap budaya dan harga diri wong kito!” tegas Dewi Gumay dalam pernyataannya, pada Minggu (23/03/25).
Menurutnya, video itu menggiring opini seolah warga Palembang rakus dan tidak beretika. Jika kejadian ini hanya settingan demi viralitas maka itu adalah fitnah yang harus dipertanggungjawabkan!
Tak hanya itu, Dewi Gumay juga meminta klarifikasi dari aparat kepolisian yang tampak dalam video tersebut.
“Saya meminta Kapolda Sumsel dan Kapolresta Palembang segera menjelaskan peran aparat dalam konten ini! Apakah ini spontan atau sudah diatur? Jika ada unsur kesengajaan, harus ada sanksi!” serunya.
Ia menyesalkan bagaimana Palembang, yang dikenal dengan pempek dan budayanya, justru dibuat heboh dengan narasi yang menghina warganya.
Atas dasar itu, Dewi Gumay atau yang biasa di sapah Degum mendukung penuh langkah hukum terhadap Willie Salim dan pihak-pihak terkait.
“Saya minta Wali Kota, Gubernur Sumsel, DPRD, dan tokoh masyarakat turun tangan! Ini harus disikapi serius! Jangan sampai ada lagi penghinaan seperti ini terhadap wong kito!” tegasnya.
Sebagai penutup, Degum mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kehormatan Palembang dan mengambil langkah hukum jika merasa dirugikan.
“Palembang bukan bahan lelucon! Siapa pun yang merendahkan nama baik kota ini, harus bertanggung jawab!”
Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga penuh berkah.