BeritaDaerahLubuk LinggauNasionalPT Pertamina

Pelaku Usaha Pakai Gas Elpiji 3 Kg Non Subsidi,  Masih Ngeyel Akan Ditukar Saat Sidak

3
×

Pelaku Usaha Pakai Gas Elpiji 3 Kg Non Subsidi,  Masih Ngeyel Akan Ditukar Saat Sidak

Sebarkan artikel ini

LUBUKLINGGAU SUMSELJARRAKPOS.com

Meningkatnya permintaan gas elpiji 3 kg di Lubuklinggau dalam beberapa hari terakhir memicu terjadinya kelangkaan, melainkan distribusi yang belum tepat sasaran.

Ketua DPD Hiswana Migas Lubuklinggau, Winasta Ayu Duri, mengungkapkan, masyarakat untuk tidak panik, bahwa banyak pengecer yang membeli dalam jumlah besar dengan mengatasnamakan masyarakat, sehingga menyebabkan antrian panjang di pangkalan.

“Ada oknum yang menjual dengan harga tinggi. Akibatnya, masyarakat yang tidak sanggup membeli dari pengecer berbondong-bondong ke pangkalan, seolah-olah gas sulit didapat,” ujarnya.

Situasi ini, menurutnya, tidak hanya terjadi di Lubuklinggau, tetapi juga secara nasional. Oleh karena itu, pihaknya terus memantau distribusi agar gas subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak.

“Kami mengimbau pangkalan untuk melayani masyarakat sekitar terlebih dahulu. Pengguna elpiji nonsubsidi juga diharapkan tetap memakai tabung 5,5 kg atau 12 kg,” tambahnya.

Pertamina sendiri akan melakukan penukaran tabung gas elpiji 3 kg milik rumah makan dan laundry dengan tabung nonsubsidi. Jika ditemukan pelaku usaha yang masih menggunakan gas subsidi, maka tabung mereka akan langsung ditukar saat inspeksi.

“Gas subsidi ini untuk masyarakat miskin, bukan untuk pelaku usaha besar. Jika tetap nekat memakai, maka saat sidak, tabungnya akan langsung diganti,” tegasnya.

Winasta juga menyoroti adanya UMKM yang menggunakan hingga lima tabung elpiji 3 kg per hari, yang dinilai tidak wajar. Ia menekankan bahwa status UMKM harus diperjelas, apakah benar berpenghasilan kecil atau hanya mengatasnamakan UMKM kecil untuk mendapatkan gas subsidi.

Menjelang Ramadan, langkah ini dilakukan agar distribusi elpiji tetap terkendali dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

“Kita harus bersiap dari sekarang agar saat puasa nanti tidak semakin kacau,” pungkasnya. (Snd)