MUBA, SUMSEL.JARRAKPOS.COM – Kordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lais Suharli SPd Msi menyebut bahwa saat setelah mengetahui ruang kelas atapnya mau ambruk pihaknya langsung turun ke lokasi dan menggelar rapat.
“Pada bulan September 2024 lalu, setelah mengetahui bahwa ruang belajar tersebut atapnya mau ambruk, saya sudah memerintahkan Kepala SMPN 7 Lais untuk mengosongkan ruang kelas tersebut dan saya bersama kepala SMPN 7 Lais, dewan guru, dan Kepala SD Negeri Tasa XI menggelar rapat. Hasil rapat tersebut, bahwa pihak SDN Tasa XI bersedia meminjamkan ruang kelasnya digunakan belajar mengajar untuk siswa SMPN 7 Lais. Namun, kenyataannya hal tersebut tidak diindahkan oleh kepala SMPN7 Lais.,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Jum’at (24/01/2025).
Lanjutnya, setelah tau siswa belajar diteras pihaknya turun ke lokasi mengecek, lalu pihaknya bersama kepala SMP 7 dan Kepala SDN TASA XI, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan
dewan guru menggelar rapat.
“Sesuai hasil rapat yang menyatakan anak tidak ada lagi yang belajar diteras harus belajar di ruang kelas dengan dibagi dua sesi pagi dan siang. Untuk jam pagi untuk anak kelas IX dan jam siang untuk anak kelas VII dan VIII,” katanya.
Terkait atap ruang kelas, pihaknya sudah disampaikan kepada kepala dinas dan kepala dinas sangat merespon akan segera diperbaiki secepatnya menunggu anggaran perubahan APBD atau ABT.
“Kepala dinas langsung memanggil pihak bidang sarana dan prasarana untuk dimasukkam didalam usulan memperbaiki atap ruang kelas yang sudah rusak,” pungkasnya.
