PALI, SUMSELJARRAKPOS – Kebocoran pipa minyak mentah milik PT Medco E&P Indonesia yang mencemari Sungai Pete Lantak memicu kemarahan Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, SH., MH.
Dengan tegas Ia menuntut pihak perusahaan segera bertanggung jawab penuh atas kerusakan lingkungan dan dampak buruk yang dirasakan masyarakat.
“Kami tidak butuh basa-basi! Medco harus bertindak cepat dan nyata, bukan hanya formalitas atau hadapi konsekuensinya.
Karena masyarakat sudah cukup menderita akibat kelalaian ini,” seru Firdaus dengan nada tegas saat dimintai tanggapannya, Kamis (23/01/25).
Firdaus mendesak Medco mendata seluruh kerugian warga terdampak, memulihkan kondisi lingkungan, dan menjamin insiden serupa tak terulang.
“Saya minta aparat hukum mengusut tuntas kemungkinan adanya kelalaian perusahaan yang menyebabkan bencana ekologis ini.,”tegas pria yang akrab disapa FH ini.
Dijelaskan aktivis 98 ini, kebocoran tersebut telah mencemari Sungai Pete Lantak hingga satu kilometer ke hilir, merusak sumber utama air warga untuk mandi, irigasi, dan kebutuhan harian.
Warga yang bergantung pada sungai itu kini terpaksa menanggung dampak buruk pencemaran.
“Kami butuh solusi cepat! Sungai ini nyawa kami. Jangan biarkan penderitaan kami terus berlanjut,” ungkap seorang warga dengan nada penuh emosi.
Meski PT Medco telah mengerahkan oil boom dan truk tangki untuk membersihkan tumpahan, langkah tersebut dianggap setengah hati.
Kerja sama perusahaan dengan Dinas Lingkungan Hidup PALI juga belum membuahkan hasil nyata di lapangan.
“Masyarakat butuh aksi nyata, bukan sekadar simbolis! Kalau Medco tidak segera menyelesaikan masalah ini, DPRD akan menempuh langkah hukum,” tegas Firdaus.
Sambungnya, DPRD PALI memperingatkan PT Medco untuk segera menuntaskan pemulihan Sungai Pete Lantak, memberikan kompensasi layak kepada warga terdampak, dan memastikan mekanisme pengamanan lebih ketat untuk mencegah kebocoran terulang.
“Kami tidak akan tinggal diam jika ini terus berlarut. Medco harus bertanggung jawab sepenuhnya,” tutup Firdaus