H. Awalluddin Ciptakan Senam Kreasi Linjang Suangan, Angkat Budaya Lokal ke Kancah Nasional

Pendidikan86 Dilihat

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan resmi meluncurkan senam kreasi terbaru bernama Linjang Suangan, sebuah inovasi yang menggabungkan olahraga dengan kearifan lokal. Senam ini menggunakan lagu daerah berjudul Linjang Suangan sebagai pengiring, yang diciptakan langsung oleh Plt. Kepala Disdik Sumsel, H. Awalluddin, S.Pd., M.Si., dan diluncurkan pada Jumat (6/12/2024).

Menurut H. Awalluddin, Linjang Suangan terinspirasi dari bahasa Pegagan, bahasa daerah dari Kabupaten Ogan Ilir, tempat asal orang tuanya. Lagu ini bercerita tentang cinta tak berbalas, dikemas dengan nada yang ceria dan mudah diikuti.

“Lagu ini bercerita tentang seorang pemuda yang salah mengartikan senyuman seorang gadis, mengira gadis itu mencintainya, tetapi ternyata gadis tersebut sudah memiliki pasangan. Ceritanya ringan dan kocak, sehingga sangat menarik untuk dijadikan backsound senam kreasi,” ujar H. Awalluddin saat diwawancarai di ruang kerjanya.

Dari Tarian ke Senam Kreasi
Awalnya, lagu Linjang Suangan direncanakan menjadi pengiring tari tradisional. Namun, setelah diskusi dengan para instruktur senam, akhirnya diputuskan lagu ini dijadikan pengiring senam kreasi. Musiknya diaransemen oleh Jimmy Debian, vokalis band Hutan Tropis, dengan nuansa ceria dan penuh energi.

“Kami ingin mempopulerkan budaya lokal melalui olahraga. Lagu ini tidak hanya mengenalkan bahasa daerah tetapi juga menjadi sarana untuk mengolahragakan masyarakat, terutama siswa dan guru,” tambahnya.

Oplus_131072

Senam Kreasi untuk Masyarakat Luas
Senam Linjang Suangan telah diunggah di YouTube dan mendapat respons positif dari beberapa sekolah di Sumsel. Ke depannya, Disdik akan mengadakan workshop untuk guru dan siswa agar mereka dapat mempelajari gerakan senam ini.

“Kami juga berencana mengadakan lomba senam kreasi ini untuk mencari bakat-bakat baru. Targetnya, senam ini akan diikutsertakan dalam Pekan Olahraga Rekreasi Nasional (Pornas) 2025 di Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

Menggali Kearifan Lokal, Mengolahragakan Masyarakat H. Awalluddin berharap senam Linjang Suangan dapat diterima masyarakat luas dan menjadi pilihan utama di sekolah-sekolah di Sumsel. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan budaya daerah tetapi juga mendorong gaya hidup sehat melalui olahraga.

“Kita ingin seni dan olahraga berjalan beriringan. Dengan mengangkat lagu daerah sebagai media, kita bisa menjaga budaya lokal tetap hidup sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Dengan senam Linjang Suangan, Sumatera Selatan menunjukkan bahwa olahraga tidak hanya soal kebugaran, tetapi juga tentang kebanggaan budaya dan identitas lokal. (WNA)