Muara Enim – Pemilihan kepala daerah di sejumlah daerah kini tinggal beberapa bulan lagi khusunya di Kabupaten Muara Enim, Bakalan Calon Bupati dan Bakalan Calon Wakil Bupati kini sudah bermunculan dengan mengeluarkan slogan-slogan, visi dan misinya terbaiknya, Jumat (02/08/2024).
Pantauan awak media di beberapa tempat, sebut saja Syahrul berdomisili Kelurahan Tungkal yang berhasil kami bincangi, “Kami inginkan pemimpin bukan penguasa.
“Flashback kebelakang, Muara Enim Beberapa dekade mempunyai pemimpin dari luar daerah Kabupaten Muara Enim, tentu kita liat dan dengar mereka hanya inginkan peluang ingin mencari uang bukan untuk membenahi dan memajukan Kabupaten Muara Enim.
“Banyak oknum pejabat kabupaten Muara Enim Yang tersandung kasus korupsi, dan tersandung masalah dengan pihak hukum, beberapa dari mereka bukan asli dari Kabupaten Muara Enim namun mereka datang dari luar Kabupaten Muara Enim,” ungkapnya.
Lanjutnya,” padahal Putra Putri di wilayah Kabupaten Muara Enim ini masih banyak yang terbaik dan berprestasi, namun demi kepentingan politik mereka mendatangkan atau mendukung orang-orang dari luar daerah Kabupaten Muara Enim yang mana mereka memberikan dampak yang buruk kepada Masyarakat Muara Enim,” jelasnya.
Salah satu contoh pada tahun sebelumnya diduga oknum Bupati Muara Enim yang tersandung Kasus Korupsi, bukan hanya itu di duga Oknum Plt Bupati Muara Enim yang tersandung kasus pelecehan sexs yang mana video nya beredar di medsos sungguh sangat memalukan.
“Maka dari itu kami inginkan Bupati dan wakil Bupati Muara Enim nanti Putra Putri daerah asli Muara Enim, “Bande kite nian, punye kite nian, kite berhak menikmatinye ( sumberdaya alam yang kita miliki, Hak Kita, dan kita berhak menikmatinya),” ungkapnya dengan tegas.
Sebut saja Dani warga Kecamatan Muara Enim, Ke inginkan kami di periode 2024-2029 inginkan Calon Bupati dan wakil Bupati Muara Enim nanti setidaknya Putra Putri daerah.
“Akan tetapi jikalau bukan asli dari Putra Putri Muara Enim, setidaknya mereka sudah tinggal di Kabupaten Muara Enim ini puluhan tahun, agar mereka paham kondisi dan situasi Kabupaten Muara Enim,” pungkasnya.