PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Koalisi Sumsel Muda Mahasiswa dan Pemuda, M. Eko wahyudi menyayangkan adanya dugaan pesta demokrasi di Palembang sangat kacau tidak sesuai prosedural dan mekanisme yang telah ditetapkan.
Dugaan tersebut, seperti terjadinya kelalaian tertukarnya surat suara yang tidak sesuai Daerah Pemilihan (Dapil) atau Kecamatan, tapi tetap terus dilanjutkan, ada pula per Tanggal 24 Februari 2024 kemarin, telah dilaksanakan PSL tapi fakta di lapangan tidak sesuai mekanismenya sehingga patut diduga menimbulkan PSL RASA PSU.
Hal itu disampaikan Ketua Koalisi Sumsel Muda Mahasiswa dan Pemuda, M. Eko Wahyudi dalam rilis yang diterima redaksi media ini, Selasa (27/02/24) malam.
“Saat ini Kami telah mengumpulkan data datanya atas dugaan tersebut dan akan kami laporkan ke DKPP apabila Pihak Bawaslu Kota Palembang tidak ada pergerakan dalam menyikapi kasus yang dzolim ini,”ujar dia.
“Tolong Bawaslu bekerja sesuai tupoksinya panggil segera satu point aksi kami seperti di Kertapati periksa Panwascam Kertapati dan seluruh komisioner yang terlibat,”tegas dia.
Sementara itu, Farhan menyampaikan tujuan mereka melakukan aksi damai ini untuk menjaga pemilu damai khususnya di Kota Palembang.
“Aksi ini sebenarnya untuk menjaga penyelenggaraan pemilu berjalan dengan damai khusunya di Kota Palembang,”kata Farhan.
Farhan menambahkan, justru pihaknya menduga penyelenggara sendiri yang melakukan pelanggaran.
“Kami pastikan aksi ini akan berkelanjutan sampai semua tuntutan aksi pelanggaran demokrasi yang dilakukan oleh KPU Kota Palembang benar-benar ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Palembang. Hidup Demokrasi Indonesia!!!,”tegas dia (***)