PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Lembaga Pendidikan Teknik Otomotif (LPTO) Siap Mandiri sukses melaksanakan uji kompetensi program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) pada Sabtu (21/12/2024). Uji kompetensi ini menjadi langkah akhir dari program pelatihan yang bertujuan mengembangkan keterampilan kerja sesuai kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA).
Ketua Yayasan Armantio Darma Siap Mandiri, Suparman, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa program pelatihan ini telah berjalan selama 240 jam dengan melibatkan 40 peserta yang berusia antara 17 hingga 25 tahun. “Uji kompetensi ini adalah bagian dari proses pembelajaran PKK untuk membuktikan kemampuan peserta dan memberikan sertifikat sebagai pengakuan resmi atas kompetensi mereka. Alhamdulillah, dari 40 peserta, 25 di antaranya telah berhasil tersalurkan ke berbagai perusahaan di dunia industri,” ujarnya.
Suparman menuturkan, Salah satu mitra industri utama LPTO Siap Mandiri adalah PT Surganya Motor Indonesia (Planet Ban), yang berperan aktif dalam membuka peluang magang dan kerja bagi peserta pelatihan. Selain itu, program ini juga memberikan peluang bagi peserta untuk merintis usaha sendiri setelah mendapatkan pengalaman kerja di dunia industri,” tuturnya
Menurut Yogi Muaromi, Manajer Bidang Sertifikasi di LSK Otomotif Sepeda Motor, uji kompetensi ini sangat penting sebagai alat evaluasi hasil pembelajaran. “Peserta menjalani tes teori berupa soal pilihan ganda dan tes praktik yang mencakup tujuh unit kompetensi sesuai standar Kementerian Pendidikan. Sertifikat ini nantinya menjadi portofolio berharga untuk mendukung peserta saat melamar pekerjaan di dunia industri,” jelasnya.
Yogi menambahkan, sertifikasi ini juga membantu meningkatkan kepercayaan pihak industri terhadap kemampuan lulusan pelatihan. “Ini menjadi bekal administrasi penting yang memudahkan peserta untuk diterima di dunia kerja,” imbuhnya.
Dukungan Pembiayaan dan Peluang Magang
Suparman juga menyoroti fleksibilitas pembiayaan program ini, yang bisa berasal dari dana pribadi, dukungan pemerintah, maupun CSR dari berbagai industri. “Ada peserta yang dibiayai oleh dinas pendidikan, tenaga kerja, perindustrian, hingga program CSR. Namun, semua ini tetap ditujukan untuk mendukung operasional lembaga,” terangnya.
Uji kompetensi yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan tidak hanya meluluskan peserta yang kompeten, tetapi juga membantu mereka mendapatkan pekerjaan atau bahkan menjadi wirausaha di bidang teknik sepeda motor. Program ini menjadi jembatan penting antara dunia pendidikan vokasi dan kebutuhan nyata di dunia industri. (WNA)